Mendiagnosis Permasalahan Perangkat Yang Tersambung Jaringan Berbasis Luas
( WAN )
A.
Pengenalan Masalah Yang Sering
Terjadi Pada Jaringan Berbasis Luas dan Cara Penanganannya.
Komputer yang terhubung
jaringan berbasis luas (WAN) sering kali mengalami gangguan maupun kerusakan
baik dari sisi hardware atau software. Hal ini
disebabkan oleh banyaknya pengguna, gejala alam ataupun komputer yang terhubung
dalam sistem jaringan berbasis luas (WAN).
Faktor-faktor yang dapat
menyebabkan terjadinya kerusakan adalah :
- Tegangan Listrik
Tegangan listrik dapat menyebabkan ganguan apabila tegangan yang
dihasilkan tidak stabil, sering terjadi naik dan turun atau mati mendadak dari
sumber PLN. Hal tersebut sangat mempengaruhi dikarenakan semua peralatan yang
kita gunakan bersumber pada listrik. Sumber listrik yang kita gunakan tidak
baik atau tidak stabil, dapat menyebabkan peralatan yang kita gunakan mudah
rusak.
- Mati atau tidak berfungsinya komponen pada perangkat jaringan berbasis luas
Hal ini dapat disebabkan gangguan alam (misalnya petir), tegangan listrik
yang tidak baik, ataupun pemakaian yang terus menerus tanpa perawatan berkala
yang baik. Kerusakan pada perangkat / hardware dapat dideteksi dengan melihat
nyala lampu indikator, baik indikator power (sumber listrik) maupun indikator
kinerja lainnya.
- Gangguan pada perangkat software
Ganguan juga dapat terjadi dari software yang ada di Server atau PC
client, ataupun router. Gangguan ini dapat
disebabkan oleh tidak jalannya aplikasi (hang), konflik IP Address sampai pada
kesalahan konfigurasi yang dilakukan oleh administrator.
Pada poin ini, seorang administrator harus benar-benar menguasai konfigurasi
perangkat software yang digunakan untuk mendeteksi masalah dan memberikan
solusinya.
Setelah mengetahui faktor-faktor penyebab kerusakan pada jaringan WAN,
maka langkah selanjutnya adalah mengetahui indikasi (tanda-tanda) terhadap
kerusakan tersebut baik secara hardware maupun software. Secara garis besar
langkah-langkah untuk mendeteksi keruksakan adalah sebagai berikut :
a.
Melakukan
pengecekan secara hardware dengan memeriksa nyala lampu indikator pada
masing-masing perangkat (NIC, Switch, Router, Modem) serta konektor dan kabel
yang digunakan.
b.
Langkah
berikutnya, lakukan pengecekan pada software, apakah berjalan secara normal
ataupun mengalami hang, jika sistem mengalami hang, maka lakukan
restart pada perangkat tersebut.
c.
Selanjutnya
cek koneksi jaringan secara software dengan perintah ping secara bertahap mulai
dari node yang terdekat sampai pada alamat internet.
d.
Jika
terdapat koneksi yang terputus (time out), maka lakukan pengecekan pada
konfigurasi pada software mulai dari IP Address, Gateway, DNS Server, NAT, Firewall dll. Dan pastikan semua telah dikonfigurasi
dengan benar.
e.
Jika
masih belum ditemukan permasalahannya dan sudah dipastikan tidak ada
permasalahan instalasi dan konfigurasi yang kita bangun (CPE), maka hubungi ISP di mana kita mendapatkan akses internet, mungkin
permasalahan ada di pihak mereka.
Secara global permasalahan dan indikasinya yang sering terjadi pada
jaringan sebagai
berikut :
NO
|
PERMASALAHAN
|
INDIKASI
|
SOLUSI
|
1
|
Kerusakan pada NIC, Switch, Router, Modem dll
|
Lampu
indikator power mati
|
Ganti
perangkat
|
2
|
Sistem pada switch, PC, Router dan Modem hang
|
Lampu indikator kerja menyala terus menerus (tanpa
berkedip)
|
Restart
perangkat
|
3
|
Kesalahan
setting IP Address
|
Tidak
bisa ping ke gateway / sesama network
|
Seetting
ulang IP Address
|
4
|
Kesalahan
setting Gateway
|
Dapat ping ke sesama network tetapi tidak dapat ping ke
luar network / WAN (internet)
|
Setting
ulang gateway
|
5
|
Kesalahan
setting DNS server
|
Dapat ping ke alamat IP server tetapi tidak dapat ping
ke alamat domain internet (misalnya google.com)
|
Setting
ulang DNS Server
|
6
|
Kesalahan
setting NAT
|
Klien dapat ping ke gateway tetapi tidak dapat ping ke
internet.
|
Setting ulang NAT pada router
|
Disamping itu secara default pada firewall aktif
sistem operasi windows akan menutup paket ping yang masuk, sehingga
komputer tersebut dapat melakukan ping ke komputer lain, tetapi tidak bisa
dijadikan tujuan ping. Untuk praktek sebaiknya firewall dinonaktifkan terlebih
dahulu, agar dapat saling ping antar komputer (node).
Selain itu pemahaman terhadap bandwith (lebar
pita) yang kita miliki ketika kita mendaftar sebagai pelanggan pada sebuah ISP
untuk mendapatkan akses internet / jaringan WAN juga sangatlah penting. Secara
umum bandwith dibedakan menjadi 2 yaitu :
a.
Analog Bandwith yaitu adalah
perbedaan antara frekuensi terendah dengan frekuensi tertinggi dalam sebuah
rentang frekuensi yang diukur dalam satuan Hertz (Hz) atau siklus per detik,
yang menentukan berapa banyak informasi yang bisa ditransimisikan dalam satu
saat.
b.
Digital bandwith yaitu adalah
jumlah atau volume data yang dapat dikirimkan melalui sebuah saluran komunikasi
dalam satuan bits per second tanpa distorsi (penyimpangan / utuh).
Bandwith dalam jaringan komputer tergolong
digital bandwith bukan analog bandwith. Istilah lain yaitu data transfer
rate ialah jumlah data yang dapat dibawa dari sebuah titik (node) ke titik
(node) lain dalam jangka waktu tertentu biasanya diukur dalam bps (bits per
second). Adakalanya juga dinyatakan dalam Bps (bytes per second). Sebuah
perusahaan ISP misalkan Telkom Speedy dalam menawarkan product-nya (paket
internet) selalu menyertakan bandwith yang disediakan untuk tiap user yang
menjadi haknya. Berikut contoh paket internet yang ditawarkan oleh telkom
speedy (capture tgl 25 Februari 2012 dari http://telkomspeedy.com/paket-harga).
Gambar 2.1 Contoh
product paket internet telkom speedy
Perhatikan salah satu contoh paket yang
ditawarkan yaitu Paket Chat dengan kecepatan 1 Mb/s downstream dan 256
kb/s upstream. Jika mendaftar paket ini maka kita akan mendapatkan kecepatan downstream /
download (kecepatan transfer data dari internet menuju komputer kita) sebesar 1
Mbps / 1000 Kbps dan kecepatan upstream / upload (kecepatan transfer data dari
komputer kita menuju internet sebesar 256 kbps. Selain itu sebuah ISP
juga memiliki 2 type bandwith yang ditawarkan yaitu up to / share dan dedicated.
a. Bandwith
up to / share adalah jenis bandwith yang memiliki kecepatan maksimal (up
to) sesuai yang ditetapkan dan biasanya menggunakan rasio perbandingan 1:4 atau
1:8, artinya kecepatan upload/upstream 1/4 atau 1/8 dari kecepatan download/downstream.
Hal
ini dapat dianalogikakan sebagai berikut :
Ada
sebuah pipa ledeng dialokasikan untuk menyalurkan air sebesar 10.240 cc per
detik (10 Mbps) dan dialokasikan untuk 160 pelanggan. Setiap pelanggan dipasang
keran induk dengan kemampuan mengalirkan air sebesar 1.024 cc per detik (1
mbps).
·
Jika ke-160 pelanggan
tersebut membuka kerannya secara serentak maka masing-masing hanya mendapat 64
cc per detik (64 kbps);
·
Jika ada 40 pelanggan yang
membuka keran secara serentak maka masing-masing mendapat 256 cc per detik (256
kbps);
·
Jika ada 4 pelanggan yang
membuka keran secara serentak maka masing-masing mendapat 1.024 cc per detik (1
mbps) karena kemampuan keran pelanggan hanya sebesar itu; dan seterusnya.
Jadi
kecepatan koneksi yang didapat seorang pelanggan tergantung pada aktifitas
pelanggan lainnya. Dengan begitu para pelanggan harus memaklumi kalau pada
jam-jam sibuk hanya mendapatkan kecepatan koneksi yang kurang memuaskan.
Telkom
speedy menggunakan type ini, sehingga berapapun bandwith yang didapatkan
kliennya tidak dapat di komplain, karena memang kontraknya demikian.
b. Bandwith Dedicated yaitu jenis bandwith yang memiliki
perbandingan rasio 1:1 dan dengan kecepatan yang lebih terjamin sesuai yang
ditawarkan dalam kontrak. Jika Anda membeli kecepatan koneksi tertentu,
misalnya 1 Mbps, untuk dipakai sendirian maka Anda dijamin (secara relatif)
mendapatkan kecepatan sebesar itu. Penggunaan secara sendirian disebut CIR (Committed
Information Rate) 1:1. Boleh jadi anda membeli kecepatan koneksi 1 Mbps
tapi dibagi 2 dengan pelanggan yang lainnya (CIR 1:2), itu artinya kecepatan
yang dijamin untuk anda adalah 512 kbps tetapi memungkinkan anda mendapat 1.024
kbps (1 mbps) jika kebetulan pelanggan lain tersebut tidak sedang melakukan
aktifitas. Jika bandwith yang kita dapatkan tidak sesuai dengan yang ditawarkan
maka kita berhak mengajukan komplain kepada ISP tersebut.
B.
Menguji dan Memonitor WAN Dengan Aplikasi Tertentu Pada Mikrotik dan Linux
Router.
Melakukan pengujian atau memonitor terhadap jaringan yang kita bangun haruslah
kita lakukan untuk mengetahui sejauh mana kualitas dan stabilitas koneksi yang
telah dibangun / yang kita dapatkan. Pengujian dan pemantauan dapat dilakukan
dari klien ataupun dari router dengan fasilitas yang dimilikinya masing-masing.
Hal ini penting dilakukan apalagi jika dikaitkan dengan jaringan Internet / WAN
yang mana untuk mendapatkan akses ke internet / WAN kita harus membayar ke
sebuah perusahaan ISP. Bagaimana kalau uang yang kita bayarkan tidak sesuai
dengan apa yang seharusnya kita dapatkan sebagai hak dari pelanggan / klien
sebuah perusahaan.
1.
Memantau kualitas koneksi pada klien windows
Pada windows
pemantauan aktifitas jaringan dapat dilakukan dari task manager, berikut
langkah-langkahnya (menggunakan Windows 7) :
a) Klik
kanan pada taskbar dan pilih Start Task Manager. Kemudian pilih tab menu
performance dan klik resource monitor.
Gambar 2.2 Tampilan Windows Task Manager
b) Berikut sebagai contoh capture dari komputer saya
Gambar 2.3 Tampilan Detail
Resource Monitor
c) Tampak pada gambar aplikasi / service yang melakukan koneksi disertai
tampilan grafik yang memudahkan memantau naik dan turunnya koneksi jaringan
yang dibangun.
d) Dapat juga pada tab menu network, yang akan menampilkan secara grafik
aktifitas koneksi yang terjadi
Gambar 2.4 Tab Networking
e.
Dengan
demikian kita dapat mengetahui seberapa besar traffic koneksi yang
berjalan pada komputer klien, tentunya semakin besar kecepatan yang kita
dapatkan menunjukkan semakin baik jaringan yang kita bangun.
2.2.2
Memantau koneksi pada PC
linux router
Pada sistem operasi
linux terdapat banyak aplikasi yang dapat digunanakan untuk memantau aktifitas
jaringan, salah satunya adalah iptraf dan iftop, untuk
menggunakannya kita harus install terlebih dahulu, master aplikasi terdapat
pada DVD 1.
Gambar
2.5 Tampilan instalasi iptraf
b.
Install
aplikasi iftop dengan perintah #apt-get install iftop
Gambar 2.6 Tampilan
instalasi iftop
c.
Untuk
menggunakan iptraf, cukup ketik perintah #iptraf dari console linux kemudian tekan sembarang
tombol untuk melanjutkan.
d.
Maka
akan tampil menu utama dari iptraf
Gambar 2.7 Menu Utama IP Traf
e.
Misalkan kita pilih menu IP traffic monitor kemudian akan menu pilihan interface mana yang akan kita monitor, misalkan kita pilih eth0
Misalkan kita pilih menu IP traffic monitor kemudian akan menu pilihan interface mana yang akan kita monitor, misalkan kita pilih eth0
Gambar
2.8 Pilihan interface pada menu iptraf
f.
Maka akan tampil aktifitas jaringan pada eth0, mulai dari jumlah packet, protokol, IP tujuan dan IP asal, seperti pada gambar berikut.
Maka akan tampil aktifitas jaringan pada eth0, mulai dari jumlah packet, protokol, IP tujuan dan IP asal, seperti pada gambar berikut.
Gambar
2.9 Tampilan iptraf pada eth0
g.
Untuk
menu-menu yang lain silakan diuji coba sendiri, untuk lebih memahami aktifitas
pada jaringan komputer.
h.
Sedangkan
untuk menggunakan aplikasi iftop, cukup ketik perintah #iftop dari console linux, maka akan tampil
aktifitas jaringan yang terjadi
Gambar
2.10 Tampilan aplikasi iftop
i.
Untuk
menentukan interface tertentu yang akan kita pantau, dapat kita
tambahkan option #iftop
–i eth0
j.
Untuk
customize lebih lanjut aplikasi iftop dapat dengan ketik h
untuk melihat opsi-opsi yang ada.
2.2.3
Memantau koneksi pada
router mikrotik
Untuk memantau koneksi
pada router mikrotik, kita dapat menggunakan beberapa fasilitas pada menu
tools, seperti Torc, BTest Server, Bandwith Test, dll (tidak akan dibahas
secara detail dalam modul ini).
Sebagai contoh kita akan
memonitor traffic dengan fasilitas torch. Dengan fasilitas ini kita
dapat memantau aliran paket berdasarkan jenis protokolnya, alamat asal, alamat
tujuan serta tipe port. Dengan adanya fasilitas ini yang telah disediakan pada
Packet System, ketika kita menginstalasi Mikrotik RouterOS, maka memudahkan
kita dalam administrasi router, dari fasilitas ini, kita bisa menebak apakah
Aliran data di mesin kita sedang normal atau tidak. Memantau terjadinya floo
ding, memantau aktifitas malware dan sebagainya. Berikut langkah-langkahnya
a.
Buka
winbox dan login dalam router anda
b.
Klik
menu Tools kemudian pilih torch kemudian klik start
c.
Berikut
contoh hasilnya.
Gambar 2.11 Tampilan torc pada mikrotik
Contoh berikutnya kita akan mengaktifkan
fasilitas graphing untuk memantau aktifitas jaringan kita dan menampilkannya
dalam bentuk grafik yang dapat kita analisis dari waktu ke watu (daily, weekly,
ataupun monthly). Beriku langkah-langkahnya :
a.
Buka
winbox dan login dalam router anda
untuk menambahkan.
Gambar 2.12 Konfigurasi
graphing pada mikrotik
c.
Pada
interface pilih All untuk membuat grafik dari semua interface yang ada, (dapat
dikonfigurasi menyesuaikan). Kemudian pada Allow Address 0.0.0.0/0 yang akan
menentukan semua address akan dimasukkan dalam pembuatan grafik, dan option Store
on Disk untuk menyimpan grafik pada harddisk mikrotik.
d.
Kemudian
klik Apply kemudian OK untuk memulai pembuatan grafik terhadap aktifitas
jaringan yang berjalan pada router.
e.
Untuk
melihat hasilnya buka browser (mozilla firefox) dan ketikkan IP Mikrotik
pada Address bar. Maka akan tampil halaman utama sebagai berikut.
Gambar 2.13 Tampilan
utama mikrotik via web browser
f.
Klik
menu graphs untuk melihat graphs yang kita buat, secara default grafik
ini dibuat setiap 5 menit.
Gambar 2.14 Tampilan interface yang dibuat grafik
g.
Untuk
melihat grafiknya klik pada interface yang kita inginkan misalkan either1
Gambar 2.15 Tampilan grafik interface either1
Untuk penggunaan
pilihan pada menu tools, dapat dipelajari sendiri, karena penggunaannya relatif
mudah karena berbasis GUI (Graphical User Interface). Disamping itu pada
menu interface terdapat tab menu traffic yang menampilkan aktifitas
jaringan secara realtime dalam bentuk grafik dan. Sebagai contoh kita akan
melihat aktifitas pada either2. Maka langkah-langkahnya sebagai berikut.
a.
Klik
menu Interface kemudian double klik pada either 2
b.
Kemudian klik tab menu traffic dan kita bisa memantau aktifitas jaringan yang terjadi.
Kemudian klik tab menu traffic dan kita bisa memantau aktifitas jaringan yang terjadi.
Gambar 2.16 Tampilan traffic pada
either2
2.2.4
Mengukur kualitas bandwith
internet dengan speedtest
Pengukuran ini dilakukan
dari komputer klien melalui web browser, untuk mengetahui seberapa bandwith
internet / WAN yang kita miliki, tentunya menyesuaikan dengan paket yang kita
daftarkan melalui ISP. Dalam pengujian ini kita menggunakan 2 buah titik (node)
yaitu 1 titik (node) sebagai lokasi kita dan 1 titik (node) sebagai tujuan dari
pengujian ini. Dari berbagai titik (node) di seluruh dunia yang dapat dijadikan
tujuan pengujian koneksi jaringan dapat dibedakan menjadi 2 yaitu
a.
Nasional
atau IIX (Indonesia Internet Exchange) yang merupakan gabungan dari
interkoneksi nasional antar penyelenggara jasa internet (PJI) di Indonesia
(CBN, IM2, Telkom, dll), sehingga pelanggan dari satu PJI dapat dengan mudah
dan murah berkomunikasi dengan pelanggan PJI yang lain yang berada di
Indonesia. Tanpa adanya interkoneksi nasional ini, kecepatan lalu lintas
informasi antar PJI di Indonesia akan sepenuhnya tergantung pada interkoneksi
internet di luar negeri, yang tidak sepenuhnya dapat dikendalikan oleh PJI
Indonesia. Dengan demikian bandwith untuk koneksi IIX akan lebih besar dan
murah dibandingkan bandwith untuk koneksi ke link internasional.
b.
Internasional
yaitu titik (node) yang dapat dijadikan tujuan pengujian yang berada di luar
Indonesia (di seluruh dunia). Beberapa ISP memberikan perbedaan pada besaran
bandwith yang diberikan kepada pelanggannya antara koneksi ke IIX dan koneksi
ke internasional.
Untuk melakkan
pengukuran besaran bandwith yang kita miliki, berikut langkah-langkahnya :
a.
Pada
komputer klien buka program browser (mozilla firefox), atau web browser
lain yang anda gunakan, kemudia pada address bar ketikkan alamat http://www.speedtest.net
Gambar 2. Tampilan awal speedtest
b.
Pada
peta terdapat banyak titik / node yang bisa kita gunakan untuk mengukur
bandwith yang kita miliki, baik di Indonesia (Nasional/IIX) maupun di seluruh
dunia (Internasional). Pilih salah satu titik tersebut, misal dalam hal ini
saya pilih Jakarta sebagai node untuk menguji jaringan kita ke link nasional /
IIX.
c.
Pilih
titik Jakarta (IIX) kemudian klik Begin Test, tunggu proses pengukuran
selesai dimulai dari pengukuran kecepatan ping, kecepatan download dan terakhir
kecepatan upload.
Gambar 2. Tampilan
proses mengukur kecepatan koneksi internet
d.
Setelah
proses pengukuran selesai maka akan ditampilkan hasil pengukuran yang telah
dilakukan dan kita dapat analisis hasilnya.
Gambar 2. Hasil pengukuran dengan
speedtest
e.
Dari
gambar diatas, dapat kita simpulkan hasil pengukuran dari node kita / lokasi
kita ke sebuah node di Jakarta sebagai berikut :
· Kecepatan
ping
: 95 ms
· Kecepatan
Donwload : 1,04 Mbps
· Kecepatan
Upload : 0,20 Mbps
f.
Dari
hasil itu maka jika kita berlangganan koneksi internet pada sebuah ISP dengan
paket up to 1 Mbps dengan ratio 1:4 maka kita sudah mendapatkan kecepatan
maksimal yang menjadi hak kita sebagai pelanggan, jika jauh dari kecepatan yang
menjadi hak kita maka kita bisa ajukan komplain kepada ISP tersebut.
g.
Untuk
pengukuran ke link internasional cukup alihkan tujuan pada titik (node) yang
berada di luar indonesia.
2.3
Rangkuman
Melakukan diagnosis
terhadap perangkat jaringan berbasis luas / WAN yang kita miliki mutlak
diperlukan dengan tujuan untuk mengetahui jika terjadi kerusakan atau penurunan
kemampuan dari jaringan itu sendiri. Untuk melakukan hal tersebut dapat dengan
berbadai cara baik secara hardware maupun software.
Secara hardware
dilakukan dengan langsung melihat kondisi fisik dari perangkat tersebut
terutama pada lampu indikator yang ada, baik indikator power maupun
indikator kerja yang lain. Secara software dapat dilakukan dengan berbagai
tools yang terdapat pada masing-masing software baik pada komputer klien maupun
pada router.
Melakukan pemantauan /
memonitor aktifitas jaringan yang terjadi juga kita perlukan untuk mengetahui
kualitas koneksi jaringan WAN / Internet yang kita dapatkan dari sebuah ISP.
Hal ini tentunya sangat diperlukan agar uang sewa yang kita bayarkan untuk
akses jaringan WAN / Internet tiap bulannya sesuai dengan apa yang seharusnya
kita dapatkan sesuai hak kita sebagai pelanggan.
BAB 3
EVALUASI
1.1. Tes Teori
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan baik dan
benar !
1.
Sebutkan
mengapa kita perlu melakukan diagnosis permasalahan terhadap perangkat jaringan
berbasis luas / WAN ?
2.
Sebutkan
3 faktor yang dapat menyebabkan terjadinya gangguan pada jaringan berbasis luas
/ WAN ?
3.
Jelaskan
indikator / tanda jika terjadi kesalahan dalam konfigurasi NAT pada router
linux / mikrotik !
4.
Sebutkan
2 tools / fasilitas yang dapat digunakan untuk mendiagnosis aktifitas jaringan
pada router linux dan mikrotik !
5.
Sebutkan
4 hal yang dapat diketahui dari pengukuran bandwith menggunakan speedtest. !
1.2. Tes Praktek
Kerjakan
tugas berikut ini !
Lakukan diagnosis pada jaringan berbasis luas yang
Anda bangun dan catatlah permasalahan yang Anda temui serta solusi yang Anda
gunakan untuk menyelesaikannya. Kemudian lakukan pengukuran terhadap bandwith
yang Anda miliki menggunakan speedtest dan catatlah dan buat analisis dari
hasil yang Anda dapatkan. Gunakan job sheet yang disediakan sebagai panduan
dalam mengerjakan praktek ini !
BAB 4
PENUTUP
Demikian modul
pemelajaran mendiagnosis permasalahan perangkat yang tersambung jaringan
berbasis luas (WAN) dan melakukan perbaikan dan atau setting ulang koneksi
jaringan berbasis luas. Materi yang telah dibahas dalam modul ini masih sangat
sedikit. Hanya sebagai dasar saja bagi siswa. Diharapkan siswa memanfaatkan
modul ini sebagai motivasi untuk menguasai teknik dalam melakukan mendiagnosis
permasalahan perangkat yang tersambung jaringan berbasis luas (WAN) sehingga
dapat menemukan masalah dengan tepat dan melakukan perbaikan yang sesuai dengan
permasalahan tersebut. Selain itu siswa juga diharapkan mampu mengukur kualitas
koneksi jaringan berbasis luas / WAN sehingga dapat menyimpulkan apakah akses
jaringan WAN yang didapatkan dari ISP sudah sesuai dengan yang seharusnya
ataukah belum. Sehingga dapat menyimpulkan apakah ISP tersebut menjual productnya
dengan baik atau tidak.
Setelah
menyelesaikan modul ini dan mengerjakan evaluasi maka berdasarkan kriteria
penilaian, siswa dapat dinyatakan lulus/tidak lulus. Apabila dinyatakan lulus
maka dapat melanjutkan ke modul berikutnya sesuai dengan alur peta kedudukan
modul, sedangkan apabila dinyatakan tidak lulus maka peserta diklat harus
mengulang modul ini dan tidak diperkenankan mengambil modul selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.google.com/search?q=mendiagnosis+perangkat+yang+tersambung+jaringan+bebasis+luas&ie=utf-8&oe=utf-8&aq=t&rls=org.mozilla:en-US:official&client=firefox-a
Tidak ada komentar:
Posting Komentar